GOSONG NAMBI NAN EKSOTIK : SURGA BAWAH LAUT NAN TERSEMBUNYI

AMPING PARAK, LTC- Gosong Nambi adalah gugusan karang dangkal bawah laut yang terletak di Amping Parak Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Gosong Nambi memiliki keindahan bawah laut yang menakjubkan, selain terumbu karang juga terdapat bangkai kapal Belanda yang sudah tenggelam semenjak tahun 1900. Gosong Nambi berada pada koordinat 01.74321°LS dan 100.51645° BT. Bila puas menyelam juga terdapat pulau kecil yang menyembul saat pasang surut.


Ekspedisi Gosong Nambi

Pegiat Konservasi Penyu Laskar Turtle Camp (LTC) Amping Parak dan Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang menemukan bangkai kapal pada tanggal 20 Juli tahun 2017 lalu dalam sebuah ekspedisi pencarian bangkai kapal.


Foto : Peneliti Universitas Bung Hatta Harfiandri Damanhuri (kiri), M Yusuf (kanan), Ketua LTC Haridman (tengah duduk), Suardi Purboyo (berdiri) diatas perahu saa akan menuju Gosong Nambi.


Ketua LTC Amping Parak Haridman, mengatakan, upaya pencarian bangkai kapal berlangsung sekitar tiga jam terhitung semenjak pemberangkatan hingga merapat lagi di Muara Amping Parak. Pencarian bangkai kapal dilakukan setelah pihak BPSPL Padang mengumpulkan data terkait informasi dasar tentang kapal dari berbagai sumber, termasuk pemerintah Belanda.

 Foto : Kondisi Karang di Gosong Nambi

Menurutnya, bangkai kapal ini berpotensi dikembangkan sebagai objek selam selain bangkai kapal MV Boelongan di Mandeh."Kedepan pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan perlu mempertimbangkan bangkai kapal ini menjadi objek lomba foto bawah air," katanya.

Selanjutnya Kepala BPSPL Padang M. Yusuf (sekarang Direktur PRL di KKP RI) menjelaskan pencarian bangkai kapal jenis kargo tersebut juga dibantu Universitas Bung Hatta Padang. "Kami bergerak ke lokasi menggunakan perahu mesin tempel milik nelayan sekitar pukul 14.30 WIB dari Muara Ampiang Parak dan sampai dalam masa satu jam dua puluh menit kemudian," kata M. Yusuf.

Menurut Yusuf, di lokasi pencarian, tim  melakukan survey pada titik lokasi kapal tenggelam.  Survey ini dilaksanakan dengan menggunakan dua metode, yaitu manta tow dan scuba dive. "Metode manta tow yang digunakan tidak untuk mengamati terumbu karang, akan tetapi untuk mencari kerangka kapal di Gosong Nambi. Metode ini dilakukan dengan cara penyelam ditarik oleh kapal pada kiri dan kanan. Penyelam ditarik oleh kapal dengan kecepatan 5 knot," ungkapnya.

Foto: Proses pencarian bangkai kapal dengan teknik manta tow

Menurut M Yusuf, posisi kapal tenggelam ditemukan pada koordinat 01.74321°LS dan 100.51645° BT. Lokasi ini berada di dekat menara suar distrik navigasi Kementerian Perhubungan. Bangkai kapal tenggelam ini berada pada kedalaman 5-20 m. 

Dijelaskan Yusuf, secara visual sulit untuk mengidentifikasi kapal, hal ini dikarenakan bagian kapal secara ditutupi oleh biota laut. Bangkai kapal tidak terlihat secara keseluruhan, dikarenakan bagian deck dan buritan kapal sudah tertimbun oleh pasir.

Namun menurutnya kapal adalah jenis kargo dengan panjang diperkirakan lebih dari 50 meter. "Diperkirakan karam tahun 1900 saat kapal menempuh pelayaran Bengkulu-Teluk Bayur Padang. Belum diketahui barang yang diangkut. Untuk jelasnya perlu kajian mendalam ke negara kapal itu berasal," kata M Yusuf lagi.

Potensi sumberdaya kelautan seperti kapal tenggelam ini menurut M Yusuf dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar apabila dijaga kelestariannya. Lokasi ini bisa dijadikan sebagai tempat edukasi dan wisata khusus selam.
(HARIDMAN/LASKAR TURTLE CAMP)

Comments

Popular posts from this blog

LTC SELAMATKAN 81 SARANG PENYU TAHUN 2019

ANGGARAN DASAR POKMASWAS LASKAR TURTLE CAMP