PENANGANAN PENYU MENETAS
"Tujuannya supaya tukik segera menyesuikan diri dengan alam liar," ujar Novendra Ariyanto Divisi Perlindungan Penyu Konservasi Penyu Amping Parak Sabru (3/1/2020).
Disebutkannya, peraturan pelepasan penyu atau tukik sudah berlaku di seluruh dunia. "Jadi kami tidak melakukan perawatan apapun," katanya.
Konservasi
yang dikelola oleh Laskar Turtle Camp di Ampingparak Kecamatan Sutera
Kabupaten Pesisir Selatan terus berkembang menjadi objek wisata edukasi. Pelayanan pengunjung dari kelompok masyarakat, lembaga pemerintah, swasta, dari berbagai jenjang pendidikan yang datang secara resmi
akan ditangani secara khusus.
"Kami memberikan edukasi tentang perlindungan penyu
dan vegetasi pantai kepada pengunjung. Edukasi diberikan bila
pengunjung datang secara resmi dengan memberitahu pengelola sebelum
kedatangan," kata Haridman Ketua Laskar Turtle Camp terpisah.
Terkait
edukasi tersebut Haridman menjelaskan, edukasi diberikan pada dua sesi.
Sesi pertama berlansung di Pondok Informasi milik kelompok sebelum
pengunjung dimobilisasi ke zona kunjungan. Pada sesi pertama ini
pengunjung diberikan informasi tentang kawasan.
"Pengunjung harus tahu dulu tentang kondisi geografis kawasan serta vegetasi pendukung konservasi penyu.
Misalnya jenis dan fungsi tanaman mangrove sebagai vegetasi penting
yang juga harus dilindungi. Termasuk pemahaman pengunjung terhadap peran
dan fungsi cemara laut," katanya.
Menurutnya, konservasi penyu
harus dilihat secara utuh sebagai sebuah ekosistem pantai dan laut.
Jadi, pada akhirnya terbangun sebuah kesadaran atau pemahaman untuk
melindungi kawasan secara keseluruhan, karena penyu mau mendarat dan bertelur bila kawasannya tetap terjaga dari kerusakan.(LTC)
Comments
Post a Comment