Posts

Showing posts from January, 2020

HENTIKAN ISU JALAN KAMBANG-MUARA LABUH, BUAT PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI TNKS

Image
OLEH: HARIDMAN Urat "tunggang" kemajuan terletak pada kata sepakat. "Kata sepakat" terbesar kita dalam bernegara dan berbangsa dituangkan dalam bentuk Undang-Undang (UU) dan diteruskan regulasi turunannya. Bermacam-macam regulasi lahir tiap tahun, seluruhnya bertujuan untuk kemakmuran. Begitu pula dengan UU No. 5/1990 Tentang Kawasan Pelestarian Alam dan ditindak lanjuti dengan terbitnya SK Menhutbun Nomor: 901/Kpts-II/1999  (±1.375.389,867 h a) tentang Penetapan Kawasan TNKS di 4 Provinsi, termasuk Sumatera Barat dan Pesisir Selatan di dalamnya. Regulasi itu pada intinya tidak untuk menyengsarakan rakyat yang tinggal di sekitar TNKS, namun mengatur agar kekayaan alam itu tetap lestari dan masyarakat di lingkungan disekitarnya ikut terselamatkan. Ada pembatasan- pembatasan aktifitas dalam TNKS termasuk pembangunan jalan apalagi jalan tembus dan fasilitas yang tidak ada sangkut pautnya dengan pelestarian TNKS, tapi pembatasan itu semata-mata untuk menjaga ...

ISU UTARA-SELATAN DALAM PUSARAN PEMILUKADA PESSEL 2020

Image
OLEH : HARIDMAN KAMBANG (HARKA) Tuan-tuan, puan-puan, adiak - uda-uni, apak-etek, mamak-ninik, ulama-alim, mas-mbak, akang-teteh di Kabupaten Pesisir Selatan. Selamat bersua kembali ! Sebentar lagi kita akan berhelat. Helat yang akan menguras energi, menguras emosi kita, menguras pikiran dan tentu menguras saku-saku. Bila perlu menguras damar di atas pagu/loteng . Pesta yang "menguras" banyak hal itu bernama Pemilihan Umum Bupati/Wakil Bupati Pesisir Selatan masa jabatan 2020-2025. Tabuh "agung" "peperangan" sebetulnya sudah diguguh sekencang-kencangnya. Suara "guguhannya" jadi "galomat" dari Siguntur, ujung utara Pesisir Selatan sampai ke batas Silaut - Muko Muko. Suara tabuh terus menyelinap ke dalam Rimba Raya Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS). Suara tabuh juga dimainkan dan dilamun gelombang di tengah lautan bersama tukang pukat, tukang pancing, tukang bagan dan tukang payang. Sebentar lagi akan "bersitaj...

TENTANG BANDA SAPULUAH

Image
TENTANG BANDA SAPULUAH Bandar Sepuluh adalah naman kawasan. Dalam bahasa lokal "Banda Sapuluah". Secara etimologi, Bandar Sepuluh merupakan gabungan dari beberapa bandar (kota pelabuhan) di sepanjang Pesisir Pantai Sumatera Barat bagian selatan atau Kabupaten Pesisir Selatan sekarang. Tidak termasuk kedalam wilayah ini Kecamatan Bayang, Lumpo , XI Koto Tarusan, Lunang Silaut dan Pancung Soal (Inderapura).  Banda Sapuluah (Bandar Sepuluh) merupakan daerah Minangkabau yang penting di masa lalu karena dari sinilah dikapalkan emas, lada, dan bahan-bahan hasil pertanian dan hutan lainnya ke manca negara. Emas adalah komoditi penting di masa lalu yang berasal dari kawasan Pesisir Pantai Sumatera Barat ini. Di dalam pepatah pidato adat Alam Minangkabau dikatakan bahwa ameh manah dari Banda Sapuluah (Emas dari Bandar Sepuluh). Jadi dapat dikatakan bahwa kawasan Banda Sapuluah di masa lalu adalah kawasan lalu lintas perdagangan internasional. Jika kita melihat...

TRADISI MALAM BAINAI DI KAMBANG DAN LAKITAN

Image
FOTO : IST Malam bainai hingga saat ini tetap dipertahankan di sebagian kecil masyarakat. Di Pesisir Selatan tradisi malam bainai pada beberapa kecamatan memang tampak masih menyemarakkan perhelatan perkawinan, melaksanakan sesuai dengan langgam yang di pakai dimasing masing daerah. Sementara sebagian masyarakat lainnya telah mulai meninggalkannya, bahkan ada daerah yang sama sekali tidak melaksanakan kegiatan ini dan berganti dengan bentuk acara lain misalnya pegelaran musik program dan lain - lain. Lengayang yang dikenal sebagai pusek jalo kumpulan ikan , tradisi malam bainai bertahan pada daerah atau kampung – kampung tertentu, misalnya Tarok Gadang, Aie Janiah, Lubuk Begalung kesemuanya berada di Nagari Lakitan, dan Kambang Harapan nagari Kambang. Konon dahulunya di Kecamatan ini malam bainai dilaksanakan merata di setiap Kampung dalam pesta perkawinan. Seperti dikatakan tadi, di Kecamatan lain sudah teramat sulit menemukan digelarnya acara malam bainai ini. Tak ada c...

BADAMPIANG AMPIANG PARAK

Image
Lain padang, lain ilalang, lain lubuk lain ikannya. Adat sama, namun langgam berbeda. Pepatah lama ini tepat kiranya mewakili Nagari Ampiang Parak, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan dalam prosesi mengantar marapulai. Di sini ada tradisi unik yang bertahan hingga kini. Tradisi itu adalah tradisi badampiang. Tradisi badampiang merupakan tradisi mengatar marapulai pergi nikah kerumah anak daro, namun diiringi nyanyian syahdu dan ratapan yang menusuk relung hati. Wali Nagari Ampiang Yusmardi menyebutkan, tradisi badampiang telah hidup sejak lama di Nagari yang berdampinan dengan Kambang tersebut. Tidak ada catatan resmi sejak kapan tradisi ini hidup dan berkembang di nagari tersebut. Seiring perobahan zaman dan waktu, memang ada sedikit terjadi pergeseran soal badampiang.  Dulu badampiang dilakukan sepanjang jalan hingga sampai di rumah anak daro, alasannya dulu pemuda mencari jodoh tidak perlu jauh jauh, cukup dengan gadis satu kampung atau satu naga...

ANALISIS ANCAMAN MEGATRUST MENTAWAI

Image
Video FOTO : TIM PENANGGULANGAN BENCANA AMPING PARAK SEDANG MENYUSUN PETA ZONA MERAH Rentetan gempa berkekuatan kecil dan menengah yang terjadi di Samudera Hindia sekitar Kepulauan Mentawai dan Kepulauan Nias dalam sepekan terakhir patut diwaspadai. Aktivitas tektonik ini dikhawatirkan bisa menggerakkan gempa bumi besar di segmen megathrust atau patahan raksasa Mentawai yang sudah ratusan tahun terkunci. Hingga Selasa/ 5 Februari 2019 Pukul 20:00 WIB telah terjadi 7 kali gempa susulan Aktivitas gempa di Kepulauan Batu kali ini terletak persis di perbatasan utara segmen megathrust Mentawai dengan segmen Nias. Sedangkan, gempa-gempa beruntun di Pagai sejak Sabtu (2/2) terjadi di batas selatan segmen megathrust ini dengan segmen Enggano.Hingga Selasa siang, gempa susulan yang terjadi di sebelah barat Pagai sudah mencapai sebanyak 116 kali. Segmen patahan Nias pernah pecah dan memicu gempa berkekuatan M 8,7 pada tahun 2005. Sedangkan segmen patahan Enggano men...